STRATEGI PEMANFAATAN LAHAN PASCA TAMBANG DI KELURAHAN MENJELANG

  • Rika Feriyana Aprilia Prodi Farmasi, UM Pekalongan, Indonesia
  • Dedy Putranto Prodi PJKR, UM Bangka Belitung,Indonesia
  • Audy Ragil Pangestu Prodi PGSD, UM Bangka Belitung, Indonesia
  • Zurrahman Amin Prodi Psikologi, UM Malang, Indonesia
  • Hutri Astri Amanda Prodi Fisioterapi, UNISA Yogyakarta,Indoneisa
  • Sulistiyani Prodi PGSD, UM Bangka Belitung,Indoneisa
  • Suci Ulandani Prodi PGSD, UM Bangka Belitung,Indoneisa
  • Sri Wulandari Prodi Agroteknologi, UM Yogyakarta,Indonesia
  • Adi Junadi Prodi Psikologi, UM Purwokerto, Indonesia
  • Zeti Ardianti Prodi PGSD, UM Bangka Belitung,Indonesia
  • Maulidia Prodi PGSD, UM Bangka Belitung, Indonesia
Keywords: Reklamasi, pertanian, timah

Abstract

Kepulauan Bangka Belitung merupakan produksi tambang timah terbesar di Indonesia. Salah satu wilayah dibangka Belitung tepatnya di bangka barat di kecamatan Muntok, kelurahan menjelang menjadi salah satu produksi timah yang cukup besar. Permasalahan yang timbul di kelurahan menjelang yaitu pembukaan lahan tambang illegal (TI) tetapi pelaku tambang illegal hanya mengambil keuntungan dan tidak bertanggung jawab sehingga lahan tersebut terbengkalai. Pemanfaatan bahan pasca tambang timah memerlukan tahap reklamasi dan bahan rehabilitas. Terdapat beberapa langkah yang ditempuh dalam melakukan rehabilitasi lahan pasca tambang timah yaitu penambahan bahan organik dalam tanah melalui pemberian pupuk organik dan penanaman hijauan pakan sebagai covercrops sejumlah tanaman lokal dan sayuran pangan dikembangkan sebagai tanaman untuk revegatasi lahan pasca tambang timah. Tanaman potensial tersebut yaitu nanas, kelapa, kangkung, durian dan alpukat. Tanaman tersebut dapat berperan sebagai fitoremediasi yang dapat memperbaiki atau rehabilitasi dari logam berat. Sistem pertanian terpadu yang melibatkan pertanian dan peternakan dapat menjadi sistem pendukung dalam reklamasi dan rehabilitasi lahan pasca tambang timah, dapat membantu input karbon untuk lahan pasca tambang timah dan sekaligus memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan peternak daerah sekitar pertambangan

References

Armarhansyah & Rahmat Hasan. (2019). Reklamasi Lahan Bekas Tambang Timah Berpotensi sebagai Lahan Pertanian di Kepulauan Bangka Belitung. 73–82.

Arif, I. (2007). Perencanaan Tambang Total Sebagai Upaya Penyelesaian Persoalan Lingkungan Dunia Pertambangan. Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Agus C, Hendryan A, Harianja V, Faridah E, Atmanto WD, Cahyanti PAB, Wulandaric D, Pertiwiningrum A, Suhartanto B, Bantara I, et al. 2019. Role of organic soil amendment of paramagnetic humus and compost for rehabilitation of post tin-mined tropical land. Int J Smart Grid Clean Energy. 8(5):556–561. doi:10.12720/sgce.8.5.556-561.

Djati, M. 2011. Karekterisasi dan Perkembangan Tanah Pada Lahan Reklamasi Bekas Tambang Batubara PT. Kaltim Prima Coal.Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Erman E. 2013. Dampak penambangan timah dan respon masyarakat lokal, Prosiding. ITRI Indonesia Tin Forum, 11 December 2013, Pangkalpinang, Indonesia.

Ferry, Y., J. Towaha, dan RRKD Sasmita. 2013. Pemanfaatan kompos tanaman air sebagai pembawa inokulan mikriza pada budidaya lada perdu di lahan bekas tambang timah. J. Litri 19(1):15-22

Mas’Ud, P. 1992, Telaah Kesuburan Tanah.Aksara, Bandung.

Gedoan SP, Hartana A, Hamim H, Widyastuti U, Sukarno N. 2011. Pertumbuhan tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) Pada lahan pasca tambang timah di bangka yang diberi pupuk organik. J Ilmu Sains. 15(1):181. doi:10.35799/jis.11.2.2011.205.

Hermawan A, Asmarhansyah, Choliq A. 2010. Transformasi petani menjadi penambang timah di Bangka Belitung. Prosiding: Seminar Nasional Pengelolaan Lingkungan Hidup. Universitas Diponegoro, Semarang. 9 -10 Juni 2010. Hal 323 –334.Hirfan. (2016). Strategi reklamasi lahan pasca tambang. 101–108.

Inonu, I. (2008). Pengelolaan lahan tailing timah di pulau Bangka: penelitian yang telah dilakukan dan prospek ke depan. Jurnal Enviagro, 2(2).

Inonu, I. 2011. Toleransi tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di tailing pasir untuk revegetasi lahanbekas tambang timah di Pulau Bangka. Disertasi. Universitas Sriwijaya. Palembang. 133 Hal.

Iskandar H, Hasanuddin U, Syamsu JA, Hasanuddin U. 2020. Tinjauan reklamasi lahan pasca tambang timah (Sn) melalui penanaman tumbuhan pakan. Pros Semin Nas ”Membangun Sumber Daya Peternak di Era Revolusi Ind 40".(May):39–47.

Latifah, S. (2003). Kegiatan Reklamasi Lahan Pada Bekas Tambang.Lestari, T., Apriyadi, R., & Ulfa, D. R. (2020). Pemanfaatan Lahan Pasca Tambang Timah dengan Budidaya Sawi. 4(1), 17–21. https://doi.org/10.20961/agrotechresj.v4i1.36021

Muzammil D. Hermawan, Asmarhansyah. 2013. Laporan Akhir Tahun Pengkajian Reklamasi Lahan Bekas Timah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Bangka Belitung. Pangkalpinang. (Tidak Dipublikasi).

Rasidin, A. 2005.Peran Tanaman Pakan Ternak Sebagai Tanaman Konservasi Dan Penutup Tanah Di Perkebunanan. Pross. Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak . Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peternakan Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, Bogor.

Rukmini. (2017). Mikroorganisme Lokal Reclamation Of Post Tin Mining Land With Microorganisms. 17(2), 1–19.

Sujitno S. 2007. Sejarah Timah di Pulau Bangka. PT. Tambang Timah Tbk, Pangkalpinang.Tjahyana,

B. E., & Ferry, Y. (2011). Revegetasi lahan bekas tambang timah dengan tanaman karet (Hevea brasiliensis). Prosiding Seminar Nasional Inovasi Perkebunan.

Walhi. 2013. Mari buat Bangka Belitung lebih baik. Prosiding. ITRI Indonesia Tin Forum. 11 December 2013. Pangkalpinang.

Published
2023-10-19